Everything on hardisk - Bimo Septyo Prabowo lahir di Jakarta besar di Jakarta

Friday, December 14, 2007

Everything on hardisk

Panduan Memilih Server (1)
By redaksi
Published: 12/04/2007 - 10:38
DI zaman e-government saat ini, rasanya sudah tak terhitung banyak kantor pemerintah yang sudah saling terhubung dan
menggunakan komputer. Begitu juga dengan server, tentunya banyak pegawai pemerintah yang sudah tidak asing dengan
perangkat keras (hardware) yang biasanya berguna dalam penyimpanan data-data. Mungkin Anda pernah mendengar ketika
era e-government baru bergulir banyak lembaga/ kantor pemerintah yang ikut “demam” membeli perangkat server. Hasilnya?
Banyak server yang tidak sesuai kebutuhan (berlebihan) atau malah tak berfungsi alias mubazir. Untuk itu, dalam kesempatan
ini, saya akan memaparkan mengenai teknologi server termasuk di dalamnya bagaimana memilih server yang baik. Pasalnya,
memilih server yang tepat, bisa menjadi mudah atau bahkan juga sulit karena banyak pertimbangan teknologi teknis yang
digunakan. Untuk lebih jelasnya teknik memilih server terbagi dalam beberapa cara yaitu berdasarkan:
A. Role (Penggunaan) Server
B. Merek Server
C. Fitur Server
D. Budget
E. Lain-lainnya.
A. Role (Penggunaan)
Langkah pertama yang paling tepat untuk memilih server adalah menetukan tujuan penggunaannya, yaitu bisa dibagi sebagai
berikut:
1. File server
Untuk file server, biasanya Anda membutuhkan berbagai fasilitas berikut :
a. Kapasitas disk yang besar
Gunakan harddisk tipe SATA/ SATA-II yang kapasitasnya bisa mencapai ratusan Gigabyte namun dengan harga ekonomis.
b. Performa disk yang baik dan keamanan data
1 / 4
Beli card RAID, dan atur agar RAID-0 (mirroring) diimplementasikan di server. Dengan ini, maka satu hard disk akan
bertindak sebagai mirror (cermin) dari hard disk yang lainnya. Ketika satu hard disk rusak, maka data Anda tetap selamat di
hard disk yang lainnya.
c. Kecepatan transfer data.
Gunakan server dengan card network 100 Mbps / 1 Gbps atau yang lebih kencang di server lalu sambungkan ke switch utama/
core di jaringan komputer Anda. Maka dengan ini setiap komputer di jaringan tersebut akan bisa mendapatkan kecepatan
transfer yang tinggi dari server ini.
2. E-Mail server
Untuk server e-mail, biasanya Anda membutuhkan berbagai fasilitas berikut :
a. Pemrosesan e-mail yang cepat.
Gunakan hard disk tipe SCSI / SAS, karena interface SCSI/ SAS jauh lebih efisien dalam memproses file-file berukuran kecil
namun berjumlah banyak yaitu karakteristik server e-mail.
b. Keamanan e-mail di server.
Pasang card RAID di server, dan gunakan konfigurasi RAID-5. Konfigurasi ini memberikan proteksi data yang cukup bagus,
tanpa membuat performa turun terlalu banyak; dan dengan biaya yang lebih terjangkau daripada RAID 1.
c. Transfer email yang kencang.
Gunakan card network 100 Mbps atau yang lebih kencang di server.
3. Database server
Untuk database server, apalagi yang akan melayani banyak user (pengguna)/ query yang berat, maka Anda harus menyiapkan
server Anda sebagai berikut :
a. Pasang prosesor sebanyak-banyaknya, jika database engine yang digunakan bisa memanfaatkannya dengan efisien (seperti
Oracle, PostgreSQL, dan lain-lainnya)
b. Pasang memori (RAM) sebesar-besarnya; jangan ragu misalnya untuk memasang memori sebesar 4 GB atau lebih. Lalu,
jangan lupa mengkonfigurasikan software databasenya agar memanfaatkan seluruh memori yang ada tersebut secara
maksimal. Contoh, jika masih ada banyak sisa memory yang tidak dimanfaatkan oleh database, maka atur agar kemudian
dipakai sebagai query cache.
c. Pasang hard disk dalam konfigurasi RAID-5, hal ini akan memberikan perimbangan yang baik antara performa, keamanan
2 / 4
data, dan kapasitas penyimpanan data.
d. Setup redundancy & resiliency semaksimal mungkin – dual power supply, hot swappable hard disk dan seterusnya.
4. Web server
Biasanya web server tidak membutuhkan spesifikasi yang terlalu besar, apalagi jika Anda menggunakan berbagai web server
open-source seperti Apache. Namun, ceritanya bisa menjadi lain jika Anda juga menjalankan application server (seperti:
mod_php, mod_perl, Tomcat, dll) di server yang sama - silahkan lihat poin dibawah ini.
5. Application (Aplikasi) server
Biasanya untuk application server (PHP, J2EE, JSP, mod_perl, dll) Anda harus menkonfigurasikan server Anda sebagai
berikut :
a. Perbesar kapasitas memori: Jika menjalankan apilakasi-server berbasis Java, jangan segan-segan untuk memasang memory
sebesar 2 GB atau lebih di server.
b. Gunakan prosesor yang tercepat yang bisa Anda dapatkan untuk server tersebut.
c. Gunakan hard disk berukuran besar, walaupun kapasitasnya belum tentu yang terbesar.
d. Pastikan bahwa model server yang bersangkutan memiliki bandwidth yang paling besar dari prosesor ke memori.
B. Merk Server
Merek server sebenarnya tidak terlalu berpengaruh, namun adakalanya Anda perlu mempertimbangkan merek server dengan
alasan:
1.Corporate standard: adakalanya kantor Anda telah menentukan standar merk komputer dan server yang akan digunakan. Hal
ini menyangkut harga yang lebih murah, mempermudah proses/ birokrasi pengadaan (procurement) server, memungkinkan
untuk meningkatkan kualitas layanan purna jual terhadap komputer yang ada dan sebagainya.
2.Fitur khusus: Bisa jadi kebijakan kantor Anda telah memutuskan untuk “Go Open Source” sehingga hanya merk server
tertentu yang bisa berjalan di sistem operasi Linux.
3.Local support: Ada beberapa merek produsen server yang belum memiliki atau banyak kantor representatif di Indonesia.
Jadi meski produk dan harganya bagus, namun Anda akan mengalami kesulitan untuk mendapatkan dukungan teknis/
servisnya.
Terkait dengan merek server, banyak pengguna server yang bertanya apa bedanya server branded (IBM, HP, Dell, dsb) dengan
3 / 4
server rakitan sendiri? Supaya lebih jelas perbandingannya sebagai berikut:
1. Server Branded:
a. Harganya cenderung lebih mahal.
b. Biasanya bisa di upgrade sampai beberapa kali lipat dari kapasitas awalnya
c. Bisa dibuat sangat resilient / tangguh: dual/triple/quad power supply, hard disk hot swap, dan lain-lainnya.
d. Bandwidth internal (prosesor - memory - komponen) cenderung jauh lebih besar, karena menggunakan chipset khusus
server
e. Biasanya sudah menyertakan software manajemen server, sehingga mudah untuk di manage dalam jumlah yang banyak
sekalipun.
f. Komponen yang digunakan berkualitas tinggi, sehingga dapat berfungsi selama bertahun-tahun tanpa masalah sama sekali.
2. Server Rakitan:
a. Biasanya jauh murah
b. Bisa diatur sehingga sangat sesuai dengan kebutuhan kita
C. Budget
Adalah lazim jika budget menjadi pembatas dalam proses pemilihan server. Dan saya kira jelas tidak lazim ketika suatu proses
pemilihan server tidak ada batasan budgetnya (walaupun juga bukan berarti bahwa ini mustahil untuk dapat terjadi). Pada soal
budget ini, kita perlu sangat berhati-hati dalam menyeimbangkan antara kebutuhan sistem, dengan batasan budget yang ada.
Jangan sampai kita jadi mengorbankan kemampuan fungsi & reliabilitas server karena untuk menghemat sedikit uang.
Salah satu trik mengatasi keterbatasan budget adalah dengan memanfaatkan virtual computing. Saya pernah ditugaskan untuk
mendapatkan 4 buah server, dengan 1 buah server saja. Yang saya lakukan kemudian adalah mendapatkan sebuah server
quad-core dengan kapasitas memory yang besar, dan lalu setup 4 buah virtual server; dengan setiap virtual server di-cantolkan
ke core prosesor yang berbeda-beda. Dengan begitu efisiensi biaya bisa diperoleh
Demikian dua teknik memilih server. Masih ada tiga pemahaman/ teknik dalam memilih server, namun karena keterbatasan
halaman akan dilanjutkan pada rubrik Teknologi eGov di majalah Warta eGov mendatang.

10 comments:

Herman Saksono said...

Salam kenal mas :)

Anonymous said...

kl server yg mayoritas digunakan di indonesia yg tipe bgm y?

Anonymous said...

kebanyakan sih pake dedicated server daripada menggunakan hosting yang sudah tersedia di internet
bimo

Anonymous said...

+/- teknologi dalam dunia hiburan:
http://www.isekolah.org/cerita_view.php3?idx_cerita=50
http://www.sabdaspace.org/televisi_dan_bimbingan_orang_tua
http://www.blogger.com/feeds/2403433020425218886/posts/default
http://www.sisfokampus.net/index.php?link=artikel&no=32

Anonymous said...

http://www.rri-online.com/modules.php?name=Artikel&sid=35004
http://blog.360.yahoo.com/blog-sKiqw3UzaalEA2cz_ZU5ihNyLkXV?p=2
http://www.lkht.net/artikel_lengkap.php?id=33
http://www.republika.co.id/koran_detail.asp?id=215634&kat_id=100
http://www.apwkomitel.org/Suara%20Karya%20On-Lineasef.htm

Anonymous said...

Dari uraian tentang teknologi atau media komunikasi kaitannya dengan sosial budaya dapat diambil kesimpulan bahwa;
1. Media komunikasi merupakan wadah dalam pengembangan kebudayaan
2. Media komunikasi, seperti televisi dapat menjadi suatu pengantar dalam perkembangan suatu kebudayaan serta dapat menjadi sarana dalam pengelan etika kebudayaan yang ada.
3. Media komunikasi tidak seluruhnya menjadi penghalang atau berdampak negatif terhadap kultur, atau perusak moral anak Bangsa dikarenakan acaranya yang kurang mendidik.
4. Media komunikasi dapat menjadikan sarana pemersatu serta peningkatan jiwa Nasionalisme Bangsa.

Anonymous said...

http://andonsyarif.blogspot.com/
http://galihkj05.wordpress.com/feed/
http://oktavianus.wordpress.com/2007/12/21/metodologi-hacking/
http://mankom.multiply.com/journal/item/13/

Anonymous said...

+/- komputer dalam dunia kerja
http://buletinlitbang.dephan.go.id/index.asp?vnomor=17&mnorutisi=10
http://bz.blogfam.com/2006/05/menyoal_problematika_pendidika.html
http://www.litagama.org/Jurnal/Edisi5/Komplulusan.htm

escoret said...

server..???

*bingung*

M5W said...

Waduh... ini artikel aslinya copy dari mana ya?
Koq saya search di google, artikel yang sama bertebaran dimana-mana + kesalahan yang sama.
Koreksi:
Yang benar RAID 0 itu dikenal dengan istilah Stripping, gampangnya 1 file dibagi dua, 50% di HDD A dan 50% lagi di HDD B.
Jadi gak disarankan sama sekali kalo sebuah file server menggunakan RAID 0, karena kalau salah satu HDD tewas, maka say good bye sama semua datanya.

Yang disarankan untuk file server adalah RAID 1 (mirroring) atau RAID 5 (stripping + mirrong).

RAID 1 = 1 file yang sama disimpan di 2 HDD, jadi kalau salah satu HDD tewas, maka tinggal copot dan ganti dengan HDD baru terus copy data dari HDD yang masih berfungsi dengan menggunakan RAID tools yang tersedia di BIOS (dengan menekan tombol tertentu saat kompie lagi bunting).

RAID 5 = menggunakan 4 buah HDD dengan kapasitas yang sama, 1 file dibagi 2, 50% disimpan di HDD A dan HDD C, 50% lagi disimpan di HDD B dan HDD D

Demikian semoga bermanfaat. :)