(Selasa
26/3/2013) Banjir yang menggenang Daerah Pinggiran Sungai Ciliwung tidak
hanya mengundang para relawan Pelestari lingkungan, namun juga memancing
kehadiran para pelestari Satwa ular yang menamakan dirinya Komunitas Sioux.
komunitas yang telah berdirisejak tahun 2003 ini telah
mempunyai sekitar 500-an anggota di seluruh Indonesia.
Tim Warta Post mengikuti kegiatan Komunitas Sioux
|
Pria
bernama Elang (31) merupakan satu dari sekian relawan yang membantu menjaga
kelestarian habitat ular di daerah pinggiran sungai Ciliwung. Menurutnya sangat
penting untuk menjaga rantai makanan di sekitar Sungai Ciliwung dan menjaga
Ular –ular tersebut dari kepunahan, karena apabila tidak terjaga
ketidakseimbangan tersebut akan mengakibatkan pertumbuhan hama tikus .
Elang (relawan Sioux)
|
Apalagi
setelah terjadi Banjir, Populasi ular di pinggiran sungai Ciliwung kehilangan
habitat alaminya yang hancur akibat derasnya air dan tumpukan sampah yang
terbawa banjir, belum lagi kesalah-pahaman warga akan ular yang mereka anggap
berbahaya dan kemudian membunuhnya, serta para pencari ular yang memburu
ular di sekitar Sungai Ciliwung untuk diambil daging dan kulitnya
sehingga membahayakan populasi ular.
Disekitar
Sungai ciliwung para pelestari ular ini menemukan beragam jenis ular . Ular
tersebut antara lain ular Sanca, Pelangi, Serasah, dan ular Picung. Ular
ini semua didapat pada saat setelah hujan saat ular-ular meninggalkan
lubang-lubang yang dibuat oleh mangsanya tikus. Ular-ular ini ditangkarkan
dalam satu tempat dan diberi makan oleh dana dari komunitas yang telah berdiri
dari tahun 2003 ini.
Pak
Kodir (40) sebagai pemimpin dari Komunitas Pencinta Ciliwung
menyatakan bahwa komunitas Sioux sangat membantu warga di sekitar Sungai
Ciliwung dalam meng-edukasi penduduk sekitar mengenai Pelestarian lingkungan
dan pentingnya menjaga rantai makanan. Dan diharapkan akan ada komunitas
komunitas lain lagi yang turut serta membantu dalam usaha pelestarian Sungai
Ciliwung.(KLP1)
Tim
Berita Kelompok Satu:
Billy
Arjuna
Bimo
Septyo Prabowo.
Jamaludin
Tiro
Hardian
Wahyudi